BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Untuk
memurnikan cairan-cairan yang tidak terurai pada titik didihnya dari
pengotor-pengotor non volatile atau
memisahkan cairan yang mempunyai perbedaan titik didih paling sedikit antara
70-80%
1.2 Prinsip Percobaan
Berdasarkan atas perbedaan
titik didih komponen zatnya ( penguapancairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih)
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Sejarah Destilasi
Destilasi pertama
kali ditemukan oleh
kimiawan Yunani sekitar
abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu
terutama oleh tingginya
permintaan akan spritus.
Hypathia dari Alexandria
dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk
distilasi dan Zosimus
dari Alexandria-lah yang
telah berhasil menggambarkan
secara akurat tentang
proses distilasi pada
sekitar abad ke-4
Bentuk modern distilasi
pertama kali ditemukan
oleh ahli-ahli kimia
Islam pada masa
kekhalifahan Abbasiah,
terutama oleh Al-Razi
pada pemisahan alkohol menjadi
senyawa yang relatif
murni melalui alat
alembik, bahkan desain
ini menjadi semacam
inspirasi yang memungkinkan
rancangan distilasi skala
mikro, The Hickman
Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan
(721-815) yang lebih dikenal
dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang
dapat terbakar, ia juga telah
menemukan banyak peralatan
dan proses kimia
yang bahkan masih
banyak dipakai sampai
saat kini. Kemudian teknik
penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
2.2 Pengertian Destilasi
Destilasi atau
penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang
berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan
sehingga menguap, dan
uap ini kemudian
didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk
unit operasi kimia
jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini
didasarkan pada teori
bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen
akan menguap pada
titik didihnya. Model ideal
distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Destilasi adalah suatu teknik yang digunakan
untuk memisahkan dan memurnikan cairan.
Destilasi terdiri dar pemanasan cairan sampai pada titik didihnya, penghantaran uap
pada alat pendingin dimana
terjadi kondensasi dan
mengambil zat yang
telah terkondensasi.
Destilasi juga merupakan suatu perubahan
cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi
cairan. Unit operasi
destilasi merupakan metode yang
digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam
salah satu larutan atau
campuran dan bergantung
pada distribusi
komponen-komponen tersebut antara
fasa uap dan
fasa air. Syarat utama
dalam operasi pemisahan
komponen- komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus
berbeda dengan komposisi cairan dengan
terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap. Bila
zat non volatil
dilarutkan ke dalam
suatu zat cair
tersebut akan turun. Hukum
raoult menyatakan bahwa
tekanan masing-masing komponen berbanding langsung dengan fraksi molnya. Apabila
yang didinginkan adalah
bagian campuran yang
tidak teruapkan dan
bukan destilatnya, maka
proses tersebut biasanya
dinamakan pengentalan dengan
evaporasi. Dalam hal
ini sering kali bukan
pemisahan yang sempurna
yang dikehendaki, melainkan peningkatan konsentrasi
bahan-bahan yang terlarut
dengan cara menguapkan
sebagian dari pelarut.
Sering kali destilasi
digunakan semta-mata sebagai tahap
awal dari suatu
proses rektifikasi. Dalam
hal ini campuran
dipisahkan menjadi dua,
yaitu bagian yang
mudah menguap dan
bagian yang sukar menguap. Kemudian masing-masing bagian
diolah lebih lanjut dengan cara rektifikasi.
2.3 Beberapa Jenis
Destilasi
Karena beberapa jenis distilasi berkembang dengan aplikasi ke beberapa
jenis sampel, modifikasi dari metode distilasi juga berlangsung cepat. Setiap
sampel, terutama sampel alam mengandung tingkat kesulitan yang berbeda dengan
sampel laboratorium. Perkembangan metode analitik sering kali didorong oleh
keberagaman sampel yang ada dan memerlukan studi mendalam mengenai struktur
sampelnya. Salah satu jenis distilasi yang sering dibicarakan adalah
distilasi fraksional, karena sangat berguna untuk memisahkan kandungan
berguna dari minyak bumi.
|
1 1.
Destilasi Konvensional
Distilasi
konvensional merujuk pada distilasi sederhana yang sering dilakukan di laboratorium
pendidikan. Proses distilasi berlangsung jika campuran dipanaskan dan
sebagian komponen volatil menguap naik dan didinginkan sampai mengembun di
dinding kondensor. Destilat ini ditampung di sebuah tempat baru. Pada
distilasi sederhana ini tidak digunakan refluks sebagai kolom fraksionasi.
Destilat akan diembunkan dan dialirkan turun ke tempat penampungan. Dalam
distilasi sederhana memang tidak terjadi fraksionasi pada saat kondensasi
karena komponen campuran tidak banyak. Jika campuran terdiri dari banyak
komponen maka cara sederhana ini tidak dapat digunakan karena kondensat atau
destilat yang didapat masih merupakan campuran juga.
Pada
praktiknya, distilasi sederhana sangat sulit untuk mernisahkan komponen
campuran dengan sempurna. Destilat yang tertampung masih berupa campuran dan
harus dianalisis lebih lanjut. Distilasi konvensional juga sangat tidak
praktis untuk mernisahkan campuran berkomponen banyak. Di lain pihak
distilasi sederhana sering digunakan untuk tujuan pemurnian sampel dan bukan
pemisahan kimia dalam arti sebenarnya. Distilasi sederhana juga sering
digunakan untuk keperluan di laboratorium
kirnia untuk menggambarkan proses pernisahan sederhana.
Destilasi sederhana adalah salah
satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain
dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan
tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran
cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll.
Destilasi sederhana atau destilasi
biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya.
Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat
mencapai titik didih masing – masing.
Pemisahan senyawa dengan destilasi
bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap
campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk
berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai
tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan
akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih
tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan
yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan,
komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan.
Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik
didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan
terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada
uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu
relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni
dari salah satu komponen dalam campuran.
2.
Destilasi Fraksional
Distilasi fraksional sangat bergantung pada kondisi campuran yang akan
dipisahkan. Jumlah piring teoretis yang dilukiskan dalam persamaan Fenske dan
secara operasional masih ada beberapa koreksi dari apa yang telah dikemukakan
pada persamaan Fenske. Metode McCabe- Thielle memperhitungkan garis aktual
yang berbeda dari garis operasi ideal (garis X = Y). Dengan demikian, dalam
metode ini ada garis baru di dekat garis operasi yang memperhitungkan
kemungkinan perbedaan komposisi cair dan uap yang diasumsikan konstan. Rasio
refluks dalam hal ini memang sangat bergantung pada kondisi eksperimen,
campuran yang dipisahkan dan hasil yang diharapkan.
Jika
dibandingkan dengan distilasi sederhana biasa, distilasi fraksi minyak bumi
dapat digunakan sebagai contoh. Digambarkan perubahan titik didih lawan
persentase destilat yang memiliki pola berbeda antara distilasi fraksional
dengan 100 piring teoretis dan distilasi sederhana biasa. Pada distilasi
fraksional setiap pemisahan komponen dilukiskan dengan bagian kurva yang mendatar
dan berubah menurut temperatur. Pada distilasi biasa di mana tidak digunakan
pemisahan fraksi-fraksi destilat karena kondisi eksperimennya. Dengan
sendirinya tidak ada garis mendatar pada grafik temperatur vs persentase destilat. Untuk tujuan pemurnian
sering digunakan distilasi sederhana.
3.
Destilasi Vakum
Distilasi
vakum dilakukan dengan menurunkan tekanan, dari beberapa ratus mmHg sampai
0,001 mmHg atau hampir vakum. Tujuan utamanya adalah menurunkan titik didih
cairan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan jika senyawa-senyawa target mudah
terdekomposisi pada titik didihnya atau jika titik didih senyawa target susah
untuk dicapai. Tambahan lagi, volatilitas relatif juga meningkat jika tekanan
diturunkan.
Dengan
demikian, rancangan peralatan distilasi tidak sederhana karena memerlukan
sistem tertutup. Kolom distilasi biasanya mempunyai desain sebagai kolom
berisi dan tertutup (packed column) untuk distilasi fraksional.
Distilasi vakum tinggi (high vacuum distillation) dilakukan untuk tekanan 1-50
mmHg. Di bawah 1 mmHg distilasi dilakukan dengan kolom fraksionasi khusus.
Distilasi vakum sangat berhubungan dengan distilasi fraksional. Untuk kolom
fraksionasi besaran yang digunakan untuk menentukan keberlangsungan proses adalah
HETP (height equivalent to a theoreticai plates) di mana harga HETP rendah
merupakan indikasi sistem yang baik.
4.
Destilasi
Uap
Distilasi
uap dilakukan untuk mernisahkan komponen campuran pada temperatur lebih
rendah dari titik didih normal komponen-komponennya. Dengan cara ini
pernisahan dapat berlangsung tanpa merusak komponen-komponen yang hendak
dipisahkan. Cara ini dapat dipilih jika komponen-komponen yang dipisahkan
sensitif terhadap panas dan harus dijaga.
Ada
dua cara melakukan distilasi uap. Yang pertama adalah dengan menghembuskan
uap secara kontinu di atas campuran yang sedang diuapkan. Cara kedua adalah
dengan cara mendidihkan senyawa yang dipisahkan bersama dengan pelarut yang
diuapkan. Komponen yang dipisahkan dididihkan bersama-sama dengan
pelarutnya. Tekanan parsial dari komponen ini secara bertahap akan mencapai
kesetimbangan tekanan total sistem.
Dalam
model distilasi uap ini temperatur dari komponen yang dipisahkan dapat
diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap pembawa (carrier), biasanya uap pelarut. Temperatur
penguapan dalam hal ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa
yang dipisahkan. Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen
yang dipisahkan tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap
pelarut adalah uap air. Uap pelarut ini akan membawa serta komponen
|
2.4 Penerapan Destilasi
Aplikasi
destilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala laboratorium dan skala
industri. Perbedaan untama destilasi skala laboratorium dan industri adalah
sistem ketersinambungan. Pada skala laboratorium, destilasi dilakukan sekali
jalan. Dalam artian pada destilasi skala laboratorium, komposisi campuran
dipisahkan menjadi komponen fraksi yang diurutkan berdasarkan volatilitas,
dimana zat yang paling volatil akan dipisahkan terlebih dahulu. Dengan
demikian, zat yang paling tidak volatil akan tersisa pada bagian bawah. Proses
ini dapat diulangi ketika campuran ditambahkan dan memulai proses destilasi
dari awal. Pada destilasi skala industri, senyawa asli (campuran), uap, dan
destilat tetap dalam komposisi konstan. Fraksi yang diinginkan akan dipisahkan
dari sistem secara hati-hati, dan ketika bahan awal habis maka akan ditambahkan
lagi tanpa menghentikan proses destilasi.
2.5 Penggunaan Destilasi
Destilasi
mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan manusia. Destilasi adalah
kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan
menjadi fraksi-fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan titik didih. Alkohol
yang terbentuk dari proses fermentasi juga dimurnikan dengan cara destilasi.
Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan melalui
destilasi.
Banyak sekali
minyak atsiri alami yang dapat diperoleh dengan cara destilasi, yakni minyak
serai, minyak jahe, minyak cengkeh, dsb. Minyak kayu putih juga didapatkan
dengan cara destilasi. Selain itu, destilasi juga dapat memisahkan garam dari
air laut.
BAB
III
ALAT
DAN BAHAN
3.1
Alat yang Digunakan
- Wadah air
- Labu destilasi
- Sambungan
- Thermometer
- Kondensor
- Aliran masuk air dingin
- Aliran keluar air dingin
- Labu destilat
- Lubang udara
- Tempat keluarnya destilat
- Penangas
- Air penangas
- Wadah labu destilasi
- Batu didih
3 2
Bahan yang Digunakan
1. Larutan
zat ( methanol )
Metanol, juga dikenal
sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia
berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar,
dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan
bakar dan sebagai bahan aditif bagi etanol industri.
BAB
IV
PROSEDUR
Destilasi
Sederhana
Masukkan 50 ml methanol
ke dalam labu ukur destilasi yang bersih dan kering. Tambahkan dua buah batu
didih dan rangkai alat destilasi serta penampungnya. Panaskan cairan sampai
mulai mendidih. Catat temperature ketika tetes distilat pertama diperoleh.
Lanjutkan pemanasan secara perlahan (
tidak melebihi 2ml/menit ) dan catat temperature destilasi selama proses
destilasi ketika total destilat diperoleh sebanyak 1,2,3,4 ml dst. Hentikan
destilasi dan matikan api setelah cairan tesisa sekitar 1 ml. Catat tentang
temperature dari permulaan sampai akhir destilasi yang merupakan titik didih
yang teramati dan bandingkan dengan literature. Dari data yang diperoleh gambar
grafik destilasi untuk methanol murni, dengan temperature destilasi sebagai
aksis vertical dan total volume destilat pada posisi aksis horizontal.
BAB
V
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Pengamatan
Volume
|
Temperature
/ Suhu
|
Waktu
|
1 Tetes
|
35 0
|
3 menit 56
detik
|
2 ml
|
62 0
|
9 menit 14
detik
|
3 ml
|
62 0
|
10 menit
|
4 ml
|
62 0
|
10 menit 46
detik
|
5 ml
|
62 0
|
11 menit
6 detik
|
6 ml
|
62 0
|
11 menit 44 detik
|
7 ml
|
62 0
|
12 menit 20 detik
|
8 ml
|
62 0
|
12 menit 46 detik
|
9 ml
|
62 0
|
13 menit
|
10 ml
|
62 0
|
13 menit 37
detik
|
15 ml
|
62 0
|
16 menit 42
detik
|
20 ml
|
62 0
|
20 menit 59
detik
|
25 ml
|
62 0
|
24 menit 4 detik
|
30 ml
|
62 0
|
28 menit 17 detik
|
35 ml
|
62 0
|
31 menit 23 detik
|
40 ml
|
62 0
|
34 menit
31 detik
|
45 ml
|
62 0
|
38 menit 37 detik
|
GRAFIK DESTILASI UNTUK METHANOL
MURNI
5.2
Pembahasan Diskusi
Dari
4 jenis destilasi, kami melakukan percobaan destilasi sederhana. Destilasi
sederhana adalah salah
satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan
perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan
tertinggal sebagai residu.
Pada percobaan destilasi ini kami
menggunakan sampel methanol. Methanol tidak bisa dibiarkan dalam keadaan
terbuka, karna mudah menguap. Lalu pada percobaan ini kita menggunakan batu
didih yang bertujuan untuk tidak terjadi letupan dan untuk meratakan panas.
Dalam percobaan ini suhu pada waktu terjadi tetesan pertama yaitu 350
C volume 1 tetes. Suhu konstan terjadi beberapa saat setelah tetesan
pertama hingga suhu berada dalam keadaan konstan yaitu 620 C. Kecepatan
untuk memperoleh hasil pemisahan yang baik adalah 0.22 mL/menit,karena pada
kecepatan tersebut suhu yang didapatkan pada proses destilasi dalam keadaan
konstan.
Berdasarkan
litetur titik didih methanol 64,70 C pada pemanasan kondensor, air
masuk berada di bawah dan air keluar berada di atas. Ini dikarenakan uap air
melalui kondensor akan menjadi cairan sehingga dapat ditampung sebagai hasil
destilasi. Satu hal lagi yang harus diketahui bahwa ikatan hydrogen
mempengaruhi cepat atau lambatnya proses destilasi bagi senyawa yang menggunakan
ikatan hydrogen seperti methanol akan berlangsung lambat. Secara organoleptis,
pada tetesan pertama destilasi berupa cairan yang dimungkinkan methanol.
BAB
VI
KESIMPULAN
DAN TUGAS PERTANYAAN
6.1
Kesimpulan
Destilasi atau
penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang
berdasarkan perbedaan titik
didih.
Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat
cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih
cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu.
Prinsip destilasi
adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik
didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat.
Destilasi
mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan manusia. Destilasi adalah
kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan
menjadi fraksi-fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan titik didi.
6.2
Tugas Pertanyaan
1 1. Berdasarkan
grafik yang saudara buat, tentukan kecepatan destilasi (mL/menit)! Berapa
kecepatan untuk memperoleh hasil pemisahan yang baik?
P 2. Pada temperatur berapa cairan yang dipisahkan terdestilasi? Bandingkan dengan
literatur!
3 3. Berikan
masing-masing 2 contoh campuran senyawa yang dapat dipisahkan secara destilasi
sederhana, destilasi terfraksi, destilasi vakum dan destilasi uap
Jawaban
1. Kecepatan = 2/9.14 = 0.22 mL/menit
Jawaban
1. Kecepatan = 2/9.14 = 0.22 mL/menit
2 2. Pada
temperature 35 0 C
3. a. destilasi sederhana : alcohol, methanol
3. a. destilasi sederhana : alcohol, methanol
b.
destilasi terfraksi : bensin, minyak
mentah,gas
c. destilasi vakum : cairan –cairan organic yang terurai pada atau dibawah titik didih normalnya
d. destilasi uap : minyak eucalyptus , minyak sitrus
c. destilasi vakum : cairan –cairan organic yang terurai pada atau dibawah titik didih normalnya
d. destilasi uap : minyak eucalyptus , minyak sitrus
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar