Persahabatan adalah hubungan sosial yang terbentuk karena kedekatan, kenyamanan, kepedulian, kepercayaan. Mempunyai sahabat adalah anugerah dari Tuhan. Kedekatannya yang membentuk rasa kekeluargaan. Kenyamanannya membuat kita semangat menjalani hidup yang keras. Kepeduliannya yang sangat berarti walaupun dari hal yang terkecil. Dan kepercayaannya yang paling penting, karena kepercayaan itu sulit didapat.
Sahabat bukanlah sekedar yang ada disaat kita sukses, senang, bahagia, tapi sahabat adalah orang yang selalu ada disaat kita kecewa,terjatuh,sedih. Ia akan selalu menyemangati kita dan membangkitkan kita dari keterpurukan. Satu sahabat yang faham air matamu lebih berharga dibanding ribuan teman yang hanya tau arti senyummu. Dan tidaklah disebut sahabat sejati jika ia memojokkan kita jika kita salah, justru akan memberikan kita solusi secara dewasa.
Sahabat akan menutupi kekurangan kita, bukan yang mengumbar kekurangan kita terhadap orang lain. Ia tidak akan pamrih atau merasa rugi ketika menolong kita. Sahabat tidaklah bersifat munafik, menjerumuskan ataupun menusuk dari belakang. Sahabat akan membela jika kita dihina orang lain, bukan hanya diam melihat kita dihina oleh orang lain. Sahabat akan berkorban apapun demi kita meski akan membuat dirinya kesulitan.
Masalah dan petengkaran memang ada disetiap hubungan, termasuk hubungan persahabatan. Hal itu sangat menguji dalam hubungan ini, akan terlihat siapa orang yang memang pantas disebut sahabat sejati .Tetapi jika kita sudah memahami karakter masing-masing, saling jujur, saling mengahrgai dan tidak saling egois dalam menanggapi masalah, persahabatan tidak akan pecah.
Sahabat bukanlah yang lenyap ditelan waktu, dipisahkan ruang dan waktu, sahabat...tidak akan melupakan kita walaupun kita sudah berpisah, memiliki lingkungan dan bergaul dengan orang yang baru.
my inspiration
Jumat, 12 Februari 2016
Kamis, 11 Februari 2016
Kimia Organik ( Lipid )
BAB I
PENDAHULUAN
Secara umum senyawa yang disebut lipid biasanya di artikan sebagai suatu senyawa yang dalam pelarut tidak larut dalam air, namun larut dalam organic. Contohnya benzena, eter, dan kloroform. Suatu lipid suatu lipid tersusun atas asam lemak dan gliserol. Berbagai kelas lipid dihubungkan satu sama lain berdasarkan komponen dasarnya, sumber penghasilnya, kandungan asam lemaknya, maupun sifat-sifat kimianya. Kebanyakan lipid ditemukan dalam kombinasi dengan senyawa sederhana lainnya (seperti ester lilin, trigliserida, steril ester dan fosfolipid), kombinasi dengan karbohidrat (glikolipid), kombinasi dengan protein (lipoprotein). lipid yang sangat bervariasi struktur dan fungsinya, mulai dari volatile sex pheromones sampai ke karet alam. berdasarkan komponen dasarnya, lipid terbagi ke dalam lipid sederhana (simple lipid), lipid majemuk (compound lipid), dan lipid turunan(derived lipid). Berdasarkan sumbernya, lipid dikelompokkan sebagai lemak hewan (animal fst), lemak susu (milk fat), minyak ikan (fish oil), dll. Klasifikasi lipid ke dalam lipid majemuk karena lipid tersebut mengandung asam lemak yang dapat di sabunkan, sedangkan lipid sederhana tidak mengandung asam lemak dan tidak dapat di sabunkan. Lipid seperti lilin (wax), lemak, minyak, dan fosfolipid adalah ester yang jika dihidrolisis dapat menghasilkan asam lemak dan senyawa lainnya termasuk alkohol. Steroid tidak mengandunga asam lemak dan tidak dapat dihidolisis. Lipid berperan penting dalam komponen struktur membran sel. Lemak dan minyak dalam bentuk trigliserol sebagai sumber penyimpan energi, lapisan pelindung, dan insulator organ-organ tubuh beberapa jenis lipid berfungsi sebagai sinyal kimia, pigmen, juga sebagai vitamin, dan hormon. Fosfolipida memiliki seperti trigliserida. Bedanya, pada fosfolipida satu asam lemaknya digantikan oleh gugus fosfat yang mengikat gugus alcohol yang mengandung nitrogen, contohnya yaitu fosfatidiletanolamin (sefalin), fosfatidilkolin (lesitin), dan fosfatidilserin. Sebagian besar lemak dan minyak di alam terdiri atas 98-99% trigliserida. Trigliserida adalah suatu ester gliserol. Trigliserida terbentuk dari 3 asam lemak dan gliserol. Apabila terdapat satu asam lemak dalam ikatandengan gliserol maka dinamakan monogliserida.
1.2 Rumusan Masalah
Untuk menghindari adanya kesimpangsiuran dalam penyusunan makalah ini, maka penulis membatasi masalah – masalah yang akan di bahas diantarannya :
1. Bagaimana Definisi lipid ?
2. Bagaimana Struktur umum lipid ?
3. Bagaimana Jenis asam lemak ?
4. Bagaimana Penggolongan dan fungsi lipid ?
5. Bagaimana reaksi-reaksi lipid?
6. Bagaimana Pemeriksaan Lipid
7. Sabun dan Detergen
8. Prostaglandin
9. Terpen
10. Steroid
11. Contoh Aplikasi Lipid dalam Kehidupan Sehari-hari
12. Contoh Aplikasi Lipid dalam Bidamg Farmasi
1.3 Maksud Dan Tujuan
Dalam menyusun makalah ini penulis mempunyai beberapa tujuan yaitu :
1. Untuk mengetahui Definisi lipid
2. Untuk mengetahui Struktur umum lipid
3 Untuk mengetahui Jenis asam lemak
4. Untuk mengetahui Penggolongan dan fungsi lipid dst
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Lipid mengacu pada golongan senyawa hidrokarbon alifatik nonpolar dan hidrofobik. Karena nonpolar, lipid tidak larut dalam pelarut polar seperti air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar, seperti alkohol, eter atau kloroform. Fungsi biologis terpenting lipid di antaranya untuk menyimpan energi, sebagai komponen struktural membran sel, dan sebagai pensinyalan molekul.
Lipid adalah senyawa organik yang diperoleh dari proses dehidrogenasi endotermal rangkaian hidrokarbon. Lipid bersifat amfifilik, artinya lipid mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam lingkungan basah. Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis subsatuan atau "blok bangunan" biokimia: gugus ketoasil dan gugus isoprena. Dengan menggunakan pendekatan ini, lipid dapat dibagi ke dalam delapan kategori: asil lemak, gliserolipid, gliserofosfolipid, sfingolipid, sakarolipid, dan poliketida (diturunkan dari kondensasi subsatuan ketoasil); serta lipid sterol dan lipid prenol (diturunkan dari kondensasi subsatuan isoprena).
Meskipun istilah lipid kadang-kadang digunakan sebagai sinonim dari lemak. Lipid juga meliputi molekul-molekul seperti asam lemak dan turunan-turunannya (termasuk tri-, di-, dan monogliserida dan fosfolipid, juga metabolit yang mengandung sterol, seperti kolesterol. Meskipun manusia dan mamalia memiliki metabolisme untuk memecah dan membentuk lipid, beberapa lipid tidak dapat dihasilkan melalui cara ini dan harus diperoleh melalui makanan.
2.2 Struktur Umum Lipid
Secara umum, lemak mempunyai struktur seperti berikut. R1, R2, R3 adalah gugus alkil. Jika ketiga alkilnya sama (R1 = R2 = R3), terbentuk trigliserida sederhana, sedangkan jika alkilnya berbeda maka terbentuk trigliserida campuran.
2.3 Fungsi Lipid
Secara umum dapat dikatakan bahwa lipid bagi manusia berfungsi sebagai :
a. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak.
b. Lemak mempunyai fungsi seluler dan komponen struktural pada membran sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan aliran air, ion, dan molekul air, keluar dan masuk sel.
c. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti pada prostaglandin dan steroid hormon serta kelenjar empedu.
d. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E, K yang berguna untuk proses biologis.
e. Sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
Fungsi lipid secara medik :
a. Komponen membran sel
b. Pelindung dinding sel
c. Penyekat panas / insulator
d. Sumber simpanan energi
e. Pelarut vitamin ADEK
f. Komponen hormon
2.4 Jenis – jenis Lipid
Lipid berdasarkan struktur dan karakteristik non polar :
a. Lemak (fat)
b. Lilin
c. Fosfolipid
d. Lipoprotein
e. Glikolipid
f. Spingolipid
g. Vitamin
h. Eikosanoat
i. Steroid
Lipid berdasarkan hasil hidrolisinya:
a. Lipid sederhana adalah yaitu ester asam lemak dengan berbagi alkohol, misalnya: minyak dan lemak.
b. Lipid majemuk atau kompleks adalah ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan, misalnya: fosfolipid dan glikolipid
c. Derivat lipid adalah senyawa yang dihasilkan oleh nproses hidrolisis lipid, misalnya: sterol (kolesterol dan fitosterol)
Lipid berdasarkan gugus polar dan non polar:
a. Lipid non polar ( lipid netral ) adalah lipid yang mengandung gugus non polar, contoh: kelompok lemak (fat) Berfungsi: berperan dalm metabolisme sebagi cadangan energi.
b. Lipid yang mengandung gugus polar dan non polar, contoh: fosfolipid. Berfungsi : berperan dalm membran sel dan organel untuk melindungi isi sel dan organel sel untuk melindungi isi sel dan organel sel dari lingkungan luar sel.
Lipid berdasarkan struktur kimianya:
a. Triasilgliserol
b. Fosfogliserol
c. Fosfatidiletanoalamin
d.Fosfatidilserin
e. Fosfatidilinositol
f. Kardiolipin
g.Spingolipida
h. Spingomielin
i. Serebrosida
j. Gangliosida
k. Sterol dan ester asam lemaknya
2.5 Reaksi-reaksi Lipid
1. Hidrolisis a. dengan air berlebihan b. dengan basa (penyabunan c. dengan enzim
2. Pengerasan minyak, contoh pembuatan margarin
3. Penguraian (ketengikan, kerusakan) lemak Sebab : a. auto oksidasi oleh udara, memcah ikatan rangkap, sehingga terjadi asam lemak bebas, aldehid, keton, dengan bau tengik. Pencegahan diberi antioksidan : vitamin E, hidrokinon b. hidrolisis, menghasilkan asam lemak c. bakteri hidrolisis dilanjutkan proses B-oksidasi dan dikarboksilasi, shg terbentuk metil keton-metil keton dengan bau tidak sedap.
2.6 Pemeriksaan Lipid
1. Tetapan fisika
2. Tes kimia a. bilangan asam (ketengikan) b. bilangan penyabunan (BM minyak) c. bilangan iodium (ketidak jenuhan minyak) d. bilangan setil (jumlah gugus OH-alkohol) e. Bilangan reichert Meissel (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 2-6) f. Bilangan Polenske (ukuran jumlah asam lemak dengan atom C 6-12)
2.7 Sabun dan Detergen
Sabun adalah garam logam alkali (biasanya garam Na) dari asam-asam lemak. Sabun terutama mengandung C16 dan C18. Contoh penyabunan : kalor Tristearin + 3 NaOH gliserol + Na stearat kalor Tripalmitat + 3 NaOH gliserol + Na palmitat Lapisan air pada gliserol, dipisahkan, gliserol dimurnikan dengan penyulingan. Sabun dimurnikan dengan pendidihan dalam air bersih, untuk membuang NaOH yang berlebih, NaCl dan gliserol. Zat tambahan ditambahkan (pewarna, pewangi). Sabun padat dilelehkan dan dituang dalam cetakan. Kegunaan sabun adalah dapat mengemulsi kotoran berminyak sehingga dapat dibuang dengan pembilasan. Sabun termasuk kelas umum dalam surfaktan , yaitu senyawa yang dapat menurunkan tegangan permukaan air. Molekul surfaktan mengandung satu ujung hidrofob (satu rantai hidrokarbon atau lebih) dan satu ujung hidrofil. Kekurangan sabun mengendap dalam air sadah (air yang mengandung Ca,Mg dan Fe) Detergen adalah surfaktan anionik, garam dari sulfat atau sulfonat berantai panjang dari Na (RSO3Na dan ROSO3Na). Kelebihan detergen adalah tidak mengendap dalam air sadah. Kekurangan detergen adalah rantai hidrokarbon tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sehingga lolos dalam instalasi pengolahan limbah tanpa berubah, sehingga menyebabkan sungai berbusa-busa, atau bahakan air PAM juga berbusa. Sekarang dikembangkan detergen yang biodegradabel (rantai hidrokarbon lurus), sehingga bisa didegradasi oleh mikroorganisme. Contoh : 1. Na dodesil sulfat 2. Na p-dodesilbenzenasulfat
2.8 Prostaglandin
Prostaglandin identik dengan rasa nyeri. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah karena prostaglandin-lah yang mengirimkan sinyal sehingga kita merasakan nyeri. Namun selain itu prostaglandin memiliki banyak perananan lain yang berguna bagi tubuh manusia. Prostaglandin adalah suatu zat yang terbentuk dari lemak yang berawal dari asam lemak dan secara struktur kimia terdiri dari 20 atom karbon dan 5 cincin karbon. Secara garis besar fungsi prostaglandin adalah sebagai perantara (mediator) utama dalam proses kontraksi dan relaksasi otot polos tubuh manusia. Prostaglandin dapat juga dikategorikan sebagai hormon berdasarkan fungsi mediatornya, namun berbeda dengan hormon lain yang diproduksi oleh organ spesifik (contohnya hormon insulin diproduksi oleh organ pankreas, hormon tiroid diproduksi oleh organ tiroid), prostaglandin tidak diproduksi oleh satu organ spesifik, namun dapat diproduksi di berbagai lokasi di dalam tubuh manusia. Awalnya, mediator ini ditemukan di cairan semen dan diduga disekresikan oleh organ prostat sehingga dinamakanlah prostaglandin, namun seiring berjalannya waktu dan penelitian yang terus dilakukan, pendapat ini salah. Ya, prostaglandin dapat diproduksi oleh hampir semua jaringan atau organ tubuh. Semua sel tubuh manusia yang memiliki inti (nukleus) dapat menghasilkan mediator ini. Hal ini dapat dipahami karena tujuan terbentuknya prostaglandin berbeda dengan hormon-hormon lain yang secara terus menerus disekresikan. Tujuan prostaglandin adalah mengirimkan sinyal nyeri, yaitu suatu mekanisme pertahanan tubuh yang sangat penting. Prostaglandin merupakan bagian dari eicosanoids, bersama dengan tromboksan dan prostasiklin. Di dunia kedokteran, prostaglandin biasa disingkat “PG”. PG terdiri dari beberapa subtipe tergantung dari struktur cincin yang dimilikinya. Contohnya adalah prostagladin E1 (PGE1) atau prostaglandin I2 (PGI2). Telah disebutkan di atas, prostaglandin membawa sinyal yang mengakibatkan terjadinya kontraksi dan relaksasi otot polos termasuk otot polos pembuluh darah. Bila konstriksi terjadi di organ rahim (biasanya saat masa menstruasi), maka akan mengakibatkan rasa nyeri yang dinamakan dismenorea. Obat-obatan NSAID (Non Steroidal Anti Inflammatory Drugs) dapat menghambat dikeluarkannya prostagladin sehingga jenis obat ini biasa digunakan oleh para wanita yang mengalami nyeri saat menstruasi. Selain itu prostaglandin juga berperan dalam agreagasi trombosit. Pada keadaan patologis, agregasi trombosit tidaklah kita harapkan. Mekanisme ini ditemukan pada penyakit jantung koroner sehingga para ahli menyarankan untuk memberikan obat golongan NSAID ini guna mencegah terjadinya agregasi trombosit. Aspilet adalah obat yang biasa digunakan untuk tujuan ini. Oleh karena itu Anda tidak perlu kaget saat diberkan dokter Anda aspilet. Mungkin Anda berpikir, “Loh, saya sakit jantung kok malah diberikan obat nyeri?”. Bukan efek anti nyerinya yang dokter harapkan, namun efek anti agregasinya yang dianggap memberikan perlindungan terhadap jantung Anda. Selain itu masih banyak peranan prostagladin dalam fisilogi tubuh manusia yang akan kami bahas di artikel selanjutnya. Semoga artikel ini bermamfaat untuk Anda. Jika ada pertanyaan silakan sampaikan kepada -internismag-. Kami akan coba membantu Anda memahami penyakit Anda
2.9 Terpen
Dalam alam banyak terdapat senyawa yang molekulnya dianggap terdiri atas beberapa molekul isoprena ( 2- metilbutadiena ) atau mempunyai hubungan struktural dengan isoprena. Senyawa – senyawa tersebut dikelompokkan dalam golongan terpen. Molekul senyawa yang termasuk terpen ini kebanyakan terdiri atas kelipatan dari lima atom karbon. Yang termasuk terpen antara lain ialah sitral, pinen, geraniol, kamfer, karoten, vitamin A, fitol dan skualen. Sitral, pinen dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri minyak yang mudah menguap ) yang berasal dari tumbuhan, misalnya terpentin dan minyak mawar. Sitronelal terdapat dalam minyak sereh. Kamfer dalam alam terdapat dalam pohon kamfer ( chinnamomum Camphora ). Wortel yang kita kenal sehari – hari berwarna merah kekuning – kuningan mengandung banyak karoten yang merupakan pembentuk vitamin A.
2.10 Steroid
Struktur Sejumlah besar senyawa lipid yang mempunyai struktur yang sama dan dapat dianggap sebagai derivat perhidrosiklopentanofenantrena, yang terdiri dari atas 3 cincin sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena ( cincin A, B, dan C ) dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung pada ujung cincin sikloheksana tersebut ( cincin D ). Senyawa – senyawa tersebut termasuk dalam suatu kelompok steroid b. Beberapa Jenis Steroid Beberapa senyawa penting yang termasuk golongan steroid akan dibahas berikut ini : a. Kolestrol Kolestrol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak dialam.Kolestrol terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia.Tubuh manusia kolestrol terdapat dalam darah. Empedu, kelenjar adrenal bagian luar ( adrenal cortex ) dan jaringan syaraf. b. 7 – Dehidrokolestrol Senyawa ini terdapat dibawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolestrol, yaitu terdapat ikatan rangkap C = C. Dengan sinar ultra violet 7 – Dehidrokolestrol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh.Kekurangan vitamin D dapat mengakibatkan kerapuhan pada tulang. c. Ergosterol Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7- dehidrokolestrol, tetapi berbeda pada rantai sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar ultraviolet.Ergosterol maupun 7 – dehidrokolestrol disebut provitamin D. d. Asam – asam Empedu Cairan empedu dibuat oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu yang kemudian dikeluarkan kedalam usus dua belas jari ( duodenum ) untuk membantu proses pencernaan makanan. Cairan empedu ini mengandung bilirubin yaitu zat warna yang terjadi dari penguraian hemoglobin, asam – asam empedu dalam bentuk garam empedu dan kolestrol. Asam – asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam kolat, asam deoksikolat. Dalam empedu asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin membentuk asam taurolitokolat. Kedua asam ini terdapat dalam bentuk garam dan merupakan komponen utama dalam empedu. Garam – garam empedu ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu zat yang menyebabkan kestabilan suatu emulsi. e. Hormon Kelamin Ada dua jenis hormon kelamin yaitu hormone kelamin laki – laki dan hormon kelamin perempuan. Testosteron dan androsteron adalah hormon kelamin laki – laki. Tertosteron diperoleh dari ekstrak testes dalam bentuk kristal, sedangkan androsteron didapati pada urine dan mungkin merupakan hasil perubahan kimia atau metabolisme testosteron. Hormon kelamin perempuan ada dua jenis yaitu estrogen dan progesteron. Estrol, estradiol dan estriol adalah hormon yang termasuk estrogen. Pregnandiol adalah hasil metabolisme progesteron.
2.11 Contoh Aplikasi Lipid dalam Kehidupan Sehari-hari
1. Sumber energi bagi tubuh Lemak dalam tubuh berfungsi sebagai cadangan makanan atau sumber energi. Lemak adalah bahan makanan yang kaya energi. Pembakaran 1 gram lemak menghasilkan sekitar 9 kilokalori.
2. Bahan pembuatan mentega atau margarin Lemak atau minyak dapat diubah menjadi mentega atau margarin dengan cara hidrogenasi.
3. Bahan pembuatan sabun Sabun dapat dibuat dari reaksi antara lemak atau minyak dengan KOH atau NaOH. Sabun yang mengandung logam Na disebut sabun keras (bereaksi dengan keras terhadap kulit) dan sering disebut sabun cuci. Sedangkan sabun yang mengandung logam K disebut sabun lunak dan di kehidupan sehari-hari dikenal dengan sebutan sabun mandi. Lemak yang kaya energi menyediakan bahan bakar untuk Anda untuk fungsi kegiatan sehari-hari. Jaringan lemak juga berfungsi sebagai isolasi untuk membantu mengatur suhu tubuh, dan lemak sebagai bantalan organ Anda untuk melindungi mereka dari kerusakan. Tubuh Anda juga bergantung pada lemak untuk menyerap nutrisi tertentu, seperti vitamin A, D, E dan K. Vitamin ini larut dalam tetesan lemak dalam saluran pencernaan Anda, dan kemudian tubuh Anda menyerap mereka tetesan lemak sehingga Anda dapat menuai keuntungan dari mereka berdua yakni kandungan vitamin dan lipid. Kolesterol darah – jenis kolesterol yang diproduksi oleh tubuh Anda dan beredar dalam aliran darah Anda – membantu Anda memproduksi hormon dan vitamin D.
2.12 Contoh Aplikasi Lipid di Bidang Farmasi
Lipid dalam bidang industri digunakan sebagai bahan dasar pembuatan margarine, sabun, kosmetik, plastik, pembuatan cat, dan berbagai produk lainnya. Dalam bidang farmasi minyak lemak dan lemak digunakan sebagai emolient, emulgator, basis salep, pelarut obat suntik,. Juga memiliki fungsi terafeutis seperti minyak jarak dan minyak chalmougra berkhasiat obat pencahar dengan cara merangsang gerakan peristaltic seperti yang kita ketahui banyak yang menggunakan lipid,salah satunya dalam bidang industri. Hal ini dikarenakan Lipase merupakan enzim yang penting pada industri lemak dan minyak, yaitu untuk mengubah bentuk fisik dan kimia minyak dan lemak alami menjadi produk yang bernilai tambah lebih tinggi contoh modifikasi minyak dari tumbuhan menjadi lemak kakao subtitusi yaitu minyak sawit dengan stearin kelapa sawit, ataupun dengan mengganti sebagian dengan lemak sapi, minyak bunga matahari yang dilakukan secara interesterifikasi enzimatis, Pemanfaatan lipid di dalam industri pangan maupun non pangan semakin meningkat. Pada industri pangan, lipase banyak digunakan dalam industri susu (hidrolisis lemak susu), industri roti dan kue (meningkatkan aroma dan memperpanjang umur simpan), industri bir (meningkatkan aroma dan mempercepat fermentasi), industri bumbu (meningkatkan kualitas/tekstur), serta pengolahan daging dan ikan (meningkatkan aroma dan mengubah lemak) dan sebagainya.adapun lipid di bidang farmasi adalah industri obat-obatan (mempermudah daya cerna minyak/lemak dalam pangan), kedokteran (analisis trigliserida dalam darah), industri dan industri kulit (mengubah lemak dalam jaringan lemak). Manfaat lipid dalam bidang famasi . lipid dalam bidang farmasi , kebanyakan produknya juga berupa koloid, misalnya krim, dan salep yang termasuk emulsi. seperti Bahan alam dapat dikembangkan penggunaannya sebagai obat, bahan obat, kosmetika, makanan dan minuman kesehatan. Contoh klasik bahan alam bahari yang telah digunakan dalam bidang farmasi adalah spermaseti, sejenis lemak dari kepala ikan paus Gadus macrocephalus. Spermaseti ini pernah digunakan sebagai bahan pembantu dalam pembuatan sediaan krim. Contoh klasik lain adalah minyak ikan, atau cod liver oil, yang diambil dari hati ikan paus jenis lain. Minyak ikan ini terkenal dan banyak digunakan karena kandungannnya yang terdiri atas minyak lemak omega-3 dan omega-6, berbagai vitamin, terutama vitamin A yang banyak diperlukan tubuh untuk pemeliharaan kesehatan. Minyak lemak omega-3 kini diketahui banyak berperan dalam sistem biokimiawi tubuh dan mempubnyai banyak kegunaan serta aktivitas farmakologi
BAB III
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
http://roni-makalahlipid.blogspot.co.id/
http://rumus-kimia.com/pengertian-dan-struktur-lemak/ https://pertanianmeranti.wordpress.com/2013/05/09/makalah-tentang-lipid/
http://elyanissaaddah.blogspot.co.id/2014/06/lipid.html
http://dr-medical.blogspot.co.id/2008/12/lipid.html
Laporan Kimia Organik Destilasi
BAB I
PRINSIP DAN TUJUAN
1.1 Tujuan Percobaan
Untuk
memurnikan cairan-cairan yang tidak terurai pada titik didihnya dari
pengotor-pengotor non volatile atau
memisahkan cairan yang mempunyai perbedaan titik didih paling sedikit antara
70-80%
1.2 Prinsip Percobaan
Berdasarkan atas perbedaan
titik didih komponen zatnya ( penguapancairan dan pengembunan kembali uap
tersebut pada suhu titik didih)
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Sejarah Destilasi
Destilasi pertama
kali ditemukan oleh
kimiawan Yunani sekitar
abad pertama masehi
yang akhirnya perkembangannya dipicu
terutama oleh tingginya
permintaan akan spritus.
Hypathia dari Alexandria
dipercaya telah menemukan
rangkaian alat untuk
distilasi dan Zosimus
dari Alexandria-lah yang
telah berhasil menggambarkan
secara akurat tentang
proses distilasi pada
sekitar abad ke-4
Bentuk modern distilasi
pertama kali ditemukan
oleh ahli-ahli kimia
Islam pada masa
kekhalifahan Abbasiah,
terutama oleh Al-Razi
pada pemisahan alkohol menjadi
senyawa yang relatif
murni melalui alat
alembik, bahkan desain
ini menjadi semacam
inspirasi yang memungkinkan
rancangan distilasi skala
mikro, The Hickman
Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan
(721-815) yang lebih dikenal
dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang
dapat terbakar, ia juga telah
menemukan banyak peralatan
dan proses kimia
yang bahkan masih
banyak dipakai sampai
saat kini. Kemudian teknik
penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).
2.2 Pengertian Destilasi
Destilasi atau
penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang
berdasarkan perbedaan titik
didih. Dalam penyulingan,
campuran zat dididihkan
sehingga menguap, dan
uap ini kemudian
didinginkan kembali ke
dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki
titik didih lebih rendah akan
menguap lebih dulu.
Metode ini merupakan termasuk
unit operasi kimia
jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini
didasarkan pada teori
bahwa pada suatu
larutan, masing-masing komponen
akan menguap pada
titik didihnya. Model ideal
distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Destilasi adalah suatu teknik yang digunakan
untuk memisahkan dan memurnikan cairan.
Destilasi terdiri dar pemanasan cairan sampai pada titik didihnya, penghantaran uap
pada alat pendingin dimana
terjadi kondensasi dan
mengambil zat yang
telah terkondensasi.
Destilasi juga merupakan suatu perubahan
cairan menjadi uap dan uap tersebut
didinginkan kembali menjadi
cairan. Unit operasi
destilasi merupakan metode yang
digunakan untuk memisahkan komponen-komponennya yang terdapat dalam
salah satu larutan atau
campuran dan bergantung
pada distribusi
komponen-komponen tersebut antara
fasa uap dan
fasa air. Syarat utama
dalam operasi pemisahan
komponen- komponen dengan cara destilasi adalah komposisi uap harus
berbeda dengan komposisi cairan dengan
terjadi keseimbangan larutan-larutan, dengan komponen-komponennya cukup dapat menguap. Bila
zat non volatil
dilarutkan ke dalam
suatu zat cair
tersebut akan turun. Hukum
raoult menyatakan bahwa
tekanan masing-masing komponen berbanding langsung dengan fraksi molnya. Apabila
yang didinginkan adalah
bagian campuran yang
tidak teruapkan dan
bukan destilatnya, maka
proses tersebut biasanya
dinamakan pengentalan dengan
evaporasi. Dalam hal
ini sering kali bukan
pemisahan yang sempurna
yang dikehendaki, melainkan peningkatan konsentrasi
bahan-bahan yang terlarut
dengan cara menguapkan
sebagian dari pelarut.
Sering kali destilasi
digunakan semta-mata sebagai tahap
awal dari suatu
proses rektifikasi. Dalam
hal ini campuran
dipisahkan menjadi dua,
yaitu bagian yang
mudah menguap dan
bagian yang sukar menguap. Kemudian masing-masing bagian
diolah lebih lanjut dengan cara rektifikasi.
2.3 Beberapa Jenis
Destilasi
Karena beberapa jenis distilasi berkembang dengan aplikasi ke beberapa
jenis sampel, modifikasi dari metode distilasi juga berlangsung cepat. Setiap
sampel, terutama sampel alam mengandung tingkat kesulitan yang berbeda dengan
sampel laboratorium. Perkembangan metode analitik sering kali didorong oleh
keberagaman sampel yang ada dan memerlukan studi mendalam mengenai struktur
sampelnya. Salah satu jenis distilasi yang sering dibicarakan adalah
distilasi fraksional, karena sangat berguna untuk memisahkan kandungan
berguna dari minyak bumi.
|
1 1.
Destilasi Konvensional
Distilasi
konvensional merujuk pada distilasi sederhana yang sering dilakukan di laboratorium
pendidikan. Proses distilasi berlangsung jika campuran dipanaskan dan
sebagian komponen volatil menguap naik dan didinginkan sampai mengembun di
dinding kondensor. Destilat ini ditampung di sebuah tempat baru. Pada
distilasi sederhana ini tidak digunakan refluks sebagai kolom fraksionasi.
Destilat akan diembunkan dan dialirkan turun ke tempat penampungan. Dalam
distilasi sederhana memang tidak terjadi fraksionasi pada saat kondensasi
karena komponen campuran tidak banyak. Jika campuran terdiri dari banyak
komponen maka cara sederhana ini tidak dapat digunakan karena kondensat atau
destilat yang didapat masih merupakan campuran juga.
Pada
praktiknya, distilasi sederhana sangat sulit untuk mernisahkan komponen
campuran dengan sempurna. Destilat yang tertampung masih berupa campuran dan
harus dianalisis lebih lanjut. Distilasi konvensional juga sangat tidak
praktis untuk mernisahkan campuran berkomponen banyak. Di lain pihak
distilasi sederhana sering digunakan untuk tujuan pemurnian sampel dan bukan
pemisahan kimia dalam arti sebenarnya. Distilasi sederhana juga sering
digunakan untuk keperluan di laboratorium
kirnia untuk menggambarkan proses pernisahan sederhana.
Destilasi sederhana adalah salah
satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain
dengan perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan
tertinggal sebagai residu. Destilasi ini digunakan untuk memisahkan campuran
cair-cair, misalnya air-alkohol, air-aseton, dll.
Destilasi sederhana atau destilasi
biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen
yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dipisahkan dengan destilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murninya.
Senyawa – senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat
mencapai titik didih masing – masing.
Pemisahan senyawa dengan destilasi
bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran. Tekanan uap
campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk
berubah menjadi uap. Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai
tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer. Pada keadaan itu cairan
akan mendidih. Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap
atmosfer disebut titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih
tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan
yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar.
Jika campuran berair didihkan,
komposisi uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan.
Uap akan kaya dengan senyawa yang lebih volatile atau komponen dengan titik
didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan
terembunkan dan komposisinya sama dengan komposisi senyawa yang terdapat pada
uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika suhu
relative tetap, maka destilat yang terkumpul akan mengandung senyawa murni
dari salah satu komponen dalam campuran.
2.
Destilasi Fraksional
Distilasi fraksional sangat bergantung pada kondisi campuran yang akan
dipisahkan. Jumlah piring teoretis yang dilukiskan dalam persamaan Fenske dan
secara operasional masih ada beberapa koreksi dari apa yang telah dikemukakan
pada persamaan Fenske. Metode McCabe- Thielle memperhitungkan garis aktual
yang berbeda dari garis operasi ideal (garis X = Y). Dengan demikian, dalam
metode ini ada garis baru di dekat garis operasi yang memperhitungkan
kemungkinan perbedaan komposisi cair dan uap yang diasumsikan konstan. Rasio
refluks dalam hal ini memang sangat bergantung pada kondisi eksperimen,
campuran yang dipisahkan dan hasil yang diharapkan.
Jika
dibandingkan dengan distilasi sederhana biasa, distilasi fraksi minyak bumi
dapat digunakan sebagai contoh. Digambarkan perubahan titik didih lawan
persentase destilat yang memiliki pola berbeda antara distilasi fraksional
dengan 100 piring teoretis dan distilasi sederhana biasa. Pada distilasi
fraksional setiap pemisahan komponen dilukiskan dengan bagian kurva yang mendatar
dan berubah menurut temperatur. Pada distilasi biasa di mana tidak digunakan
pemisahan fraksi-fraksi destilat karena kondisi eksperimennya. Dengan
sendirinya tidak ada garis mendatar pada grafik temperatur vs persentase destilat. Untuk tujuan pemurnian
sering digunakan distilasi sederhana.
3.
Destilasi Vakum
Distilasi
vakum dilakukan dengan menurunkan tekanan, dari beberapa ratus mmHg sampai
0,001 mmHg atau hampir vakum. Tujuan utamanya adalah menurunkan titik didih
cairan yang bersangkutan. Hal ini dilakukan jika senyawa-senyawa target mudah
terdekomposisi pada titik didihnya atau jika titik didih senyawa target susah
untuk dicapai. Tambahan lagi, volatilitas relatif juga meningkat jika tekanan
diturunkan.
Dengan
demikian, rancangan peralatan distilasi tidak sederhana karena memerlukan
sistem tertutup. Kolom distilasi biasanya mempunyai desain sebagai kolom
berisi dan tertutup (packed column) untuk distilasi fraksional.
Distilasi vakum tinggi (high vacuum distillation) dilakukan untuk tekanan 1-50
mmHg. Di bawah 1 mmHg distilasi dilakukan dengan kolom fraksionasi khusus.
Distilasi vakum sangat berhubungan dengan distilasi fraksional. Untuk kolom
fraksionasi besaran yang digunakan untuk menentukan keberlangsungan proses adalah
HETP (height equivalent to a theoreticai plates) di mana harga HETP rendah
merupakan indikasi sistem yang baik.
4.
Destilasi
Uap
Distilasi
uap dilakukan untuk mernisahkan komponen campuran pada temperatur lebih
rendah dari titik didih normal komponen-komponennya. Dengan cara ini
pernisahan dapat berlangsung tanpa merusak komponen-komponen yang hendak
dipisahkan. Cara ini dapat dipilih jika komponen-komponen yang dipisahkan
sensitif terhadap panas dan harus dijaga.
Ada
dua cara melakukan distilasi uap. Yang pertama adalah dengan menghembuskan
uap secara kontinu di atas campuran yang sedang diuapkan. Cara kedua adalah
dengan cara mendidihkan senyawa yang dipisahkan bersama dengan pelarut yang
diuapkan. Komponen yang dipisahkan dididihkan bersama-sama dengan
pelarutnya. Tekanan parsial dari komponen ini secara bertahap akan mencapai
kesetimbangan tekanan total sistem.
Dalam
model distilasi uap ini temperatur dari komponen yang dipisahkan dapat
diturunkan dengan cara menguapkannya kepada uap pembawa (carrier), biasanya uap pelarut. Temperatur
penguapan dalam hal ini lebih rendah dari temperatur didih senyawa-senyawa
yang dipisahkan. Hal ini juga untuk menjaga agar senyawa-senyawa komponen
yang dipisahkan tidak rusak karena panas. Jika pelarutnya air maka uap
pelarut adalah uap air. Uap pelarut ini akan membawa serta komponen
|
2.4 Penerapan Destilasi
Aplikasi
destilasi dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu skala laboratorium dan skala
industri. Perbedaan untama destilasi skala laboratorium dan industri adalah
sistem ketersinambungan. Pada skala laboratorium, destilasi dilakukan sekali
jalan. Dalam artian pada destilasi skala laboratorium, komposisi campuran
dipisahkan menjadi komponen fraksi yang diurutkan berdasarkan volatilitas,
dimana zat yang paling volatil akan dipisahkan terlebih dahulu. Dengan
demikian, zat yang paling tidak volatil akan tersisa pada bagian bawah. Proses
ini dapat diulangi ketika campuran ditambahkan dan memulai proses destilasi
dari awal. Pada destilasi skala industri, senyawa asli (campuran), uap, dan
destilat tetap dalam komposisi konstan. Fraksi yang diinginkan akan dipisahkan
dari sistem secara hati-hati, dan ketika bahan awal habis maka akan ditambahkan
lagi tanpa menghentikan proses destilasi.
2.5 Penggunaan Destilasi
Destilasi
mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan manusia. Destilasi adalah
kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan
menjadi fraksi-fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan titik didih. Alkohol
yang terbentuk dari proses fermentasi juga dimurnikan dengan cara destilasi.
Minyak-minyak atsiri alami yang mudah menguap dapat dipisahkan melalui
destilasi.
Banyak sekali
minyak atsiri alami yang dapat diperoleh dengan cara destilasi, yakni minyak
serai, minyak jahe, minyak cengkeh, dsb. Minyak kayu putih juga didapatkan
dengan cara destilasi. Selain itu, destilasi juga dapat memisahkan garam dari
air laut.
BAB
III
ALAT
DAN BAHAN
3.1
Alat yang Digunakan
- Wadah air
- Labu destilasi
- Sambungan
- Thermometer
- Kondensor
- Aliran masuk air dingin
- Aliran keluar air dingin
- Labu destilat
- Lubang udara
- Tempat keluarnya destilat
- Penangas
- Air penangas
- Wadah labu destilasi
- Batu didih
3 2
Bahan yang Digunakan
1. Larutan
zat ( methanol )
Metanol, juga dikenal
sebagai metil alkohol, wood alcohol atau spiritus, adalah senyawa kimia dengan rumus kimia CH3OH. Ia merupakan bentuk alkohol paling sederhana. Pada "keadaan atmosfer" ia
berbentuk cairan yang ringan, mudah menguap, tidak berwarna, mudah terbakar,
dan beracun dengan bau yang khas (berbau lebih ringan daripada etanol). metanol digunakan sebagai bahan pendingin anti beku, pelarut, bahan
bakar dan sebagai bahan aditif bagi etanol industri.
BAB
IV
PROSEDUR
Destilasi
Sederhana
Masukkan 50 ml methanol
ke dalam labu ukur destilasi yang bersih dan kering. Tambahkan dua buah batu
didih dan rangkai alat destilasi serta penampungnya. Panaskan cairan sampai
mulai mendidih. Catat temperature ketika tetes distilat pertama diperoleh.
Lanjutkan pemanasan secara perlahan (
tidak melebihi 2ml/menit ) dan catat temperature destilasi selama proses
destilasi ketika total destilat diperoleh sebanyak 1,2,3,4 ml dst. Hentikan
destilasi dan matikan api setelah cairan tesisa sekitar 1 ml. Catat tentang
temperature dari permulaan sampai akhir destilasi yang merupakan titik didih
yang teramati dan bandingkan dengan literature. Dari data yang diperoleh gambar
grafik destilasi untuk methanol murni, dengan temperature destilasi sebagai
aksis vertical dan total volume destilat pada posisi aksis horizontal.
BAB
V
HASIL
PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Pengamatan
Volume
|
Temperature
/ Suhu
|
Waktu
|
1 Tetes
|
35 0
|
3 menit 56
detik
|
2 ml
|
62 0
|
9 menit 14
detik
|
3 ml
|
62 0
|
10 menit
|
4 ml
|
62 0
|
10 menit 46
detik
|
5 ml
|
62 0
|
11 menit
6 detik
|
6 ml
|
62 0
|
11 menit 44 detik
|
7 ml
|
62 0
|
12 menit 20 detik
|
8 ml
|
62 0
|
12 menit 46 detik
|
9 ml
|
62 0
|
13 menit
|
10 ml
|
62 0
|
13 menit 37
detik
|
15 ml
|
62 0
|
16 menit 42
detik
|
20 ml
|
62 0
|
20 menit 59
detik
|
25 ml
|
62 0
|
24 menit 4 detik
|
30 ml
|
62 0
|
28 menit 17 detik
|
35 ml
|
62 0
|
31 menit 23 detik
|
40 ml
|
62 0
|
34 menit
31 detik
|
45 ml
|
62 0
|
38 menit 37 detik
|
GRAFIK DESTILASI UNTUK METHANOL
MURNI
5.2
Pembahasan Diskusi
Dari
4 jenis destilasi, kami melakukan percobaan destilasi sederhana. Destilasi
sederhana adalah salah
satu cara pemurnian zat cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan
perbedaan titik didih cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan
tertinggal sebagai residu.
Pada percobaan destilasi ini kami
menggunakan sampel methanol. Methanol tidak bisa dibiarkan dalam keadaan
terbuka, karna mudah menguap. Lalu pada percobaan ini kita menggunakan batu
didih yang bertujuan untuk tidak terjadi letupan dan untuk meratakan panas.
Dalam percobaan ini suhu pada waktu terjadi tetesan pertama yaitu 350
C volume 1 tetes. Suhu konstan terjadi beberapa saat setelah tetesan
pertama hingga suhu berada dalam keadaan konstan yaitu 620 C. Kecepatan
untuk memperoleh hasil pemisahan yang baik adalah 0.22 mL/menit,karena pada
kecepatan tersebut suhu yang didapatkan pada proses destilasi dalam keadaan
konstan.
Berdasarkan
litetur titik didih methanol 64,70 C pada pemanasan kondensor, air
masuk berada di bawah dan air keluar berada di atas. Ini dikarenakan uap air
melalui kondensor akan menjadi cairan sehingga dapat ditampung sebagai hasil
destilasi. Satu hal lagi yang harus diketahui bahwa ikatan hydrogen
mempengaruhi cepat atau lambatnya proses destilasi bagi senyawa yang menggunakan
ikatan hydrogen seperti methanol akan berlangsung lambat. Secara organoleptis,
pada tetesan pertama destilasi berupa cairan yang dimungkinkan methanol.
BAB
VI
KESIMPULAN
DAN TUGAS PERTANYAAN
6.1
Kesimpulan
Destilasi atau
penyulingan adalah suatu
metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan
atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan atau
didefinisikan juga teknik
pemisahan kimia yang
berdasarkan perbedaan titik
didih.
Destilasi sederhana adalah salah satu cara pemurnian zat
cair yang tercemar oleh zat padat/zat cair lain dengan perbedaan titik didih
cukup besar, sehingga zat pencemar/pengotor akan tertinggal sebagai residu.
Prinsip destilasi
adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik
didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan
tekanan atmosfer. Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat.
Destilasi
mempunyai peranan yang sangat banyak dalam kehidupan manusia. Destilasi adalah
kunci utama dalam pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi. Minyak bumi dipisahkan
menjadi fraksi-fraksi tertentu didasarkan pada perbedaan titik didi.
6.2
Tugas Pertanyaan
1 1. Berdasarkan
grafik yang saudara buat, tentukan kecepatan destilasi (mL/menit)! Berapa
kecepatan untuk memperoleh hasil pemisahan yang baik?
P 2. Pada temperatur berapa cairan yang dipisahkan terdestilasi? Bandingkan dengan
literatur!
3 3. Berikan
masing-masing 2 contoh campuran senyawa yang dapat dipisahkan secara destilasi
sederhana, destilasi terfraksi, destilasi vakum dan destilasi uap
Jawaban
1. Kecepatan = 2/9.14 = 0.22 mL/menit
Jawaban
1. Kecepatan = 2/9.14 = 0.22 mL/menit
2 2. Pada
temperature 35 0 C
3. a. destilasi sederhana : alcohol, methanol
3. a. destilasi sederhana : alcohol, methanol
b.
destilasi terfraksi : bensin, minyak
mentah,gas
c. destilasi vakum : cairan –cairan organic yang terurai pada atau dibawah titik didih normalnya
d. destilasi uap : minyak eucalyptus , minyak sitrus
c. destilasi vakum : cairan –cairan organic yang terurai pada atau dibawah titik didih normalnya
d. destilasi uap : minyak eucalyptus , minyak sitrus
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
Langganan:
Postingan (Atom)